Asslamualaikum Wr. Wb Selamat Datang Di Blog Prizas.Asyik.Com

Kamis, 22 Desember 2011

Sel Tumbuhan dan Sel Hewan (Contoh Laporan)

Laporan Biologi 
Mikroskop, Sel Tumbuhan, dan Sel Hewan


 BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Teknologi penemuan mikroskop merupakan peradaban kemajaun dari ilmu kehidupan. Hal ini merupakan awal ditemukannya sel sekaligus penemu mikroskop oleh Antonio Van Leuwenhook (1632-1723) seorang penjaga toko bangsa Belanda, dan trampil menyusun lensa-lensa hingga dapat digunakan untuk melihat dan mengamati beragam protista, spermatozoa, bahkan bakteri, organisme kecil yang tidak dapat dilihat lagi dua abad kemudian.
Pada pertengahan abad Robert Hook, seorang kurator dari Inggris melihat gambaran dari suatu sayatan tipis gabus suatu kompartemen atau ruang-ruang. Disebutnya struktur yang dilihatnya itu dengan nama Latin yaitu cellulae (yang berarti ruangan kecil), itulah awal di temukan nama ‘sel’.
Tahun 1820-an, peningkatan pada desaian lensa terjadi dan membawa sel menjadi lebih dapat terfokus diamati. Robert Brown, seorang ahli botani, mengamati adanya titik buran yang selalu ada pada sel telur, sel polen atau serbuk sari, sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh. Dia menyebut titik itu sebagai ‘nukleus’.

Pada tahun 1838 Matthias Schleiden, juga seorang ahli botani, berpendapat bahwa nukleus dan perkembangan sel erat hubungannya. Berdasarkan hasil penelitiannya, Schleiden menyimpulkan bahwa masing-masing sel tanaman mengarah ke suatu kehidupan ganda, satu tergantung pada kehidupannya sendiri dan yang lain sebagai bagian integral tanaman.
Pada tahun 1839, Theodor Schwann, seorang ahli zoologi, berdasarkan hasil penelitiannya selama bertahun-tahun terhadap struktur dan pertumbuhan jaringan hewan, mengemukakan bahwa hewan sama seperti tanaman terdiri atas sel dan produk-produk sel. Dan bahwa walaupn sel adalah bagian dari organisme, mereka pada tingkat tertentu adalah kehidupan tersendiri.
Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sel sangat kecil sehingga untuk melihatnya harus menggunakan alat yang disebut mikroskop. Struktur sel pertama kali diamati oleh seorang berkebangsaan Inggris yang bernama Robert Hooke (1635-1703). Melalui pengamatannya terhadap gabus tutup botol tampak susunan kotak kecil yang teratur. Kotak kecil tersebut dalam bahasa latin disebut cellulae.
Tahun 1829 oleh Hertwig diajukan teori protoplasma, sel adalah kumpulan substansi hidup yang disebut protoplasma dengan di dalamnya mengandung inti yang disebut nukleus dan diluarnya dibatasi oleh dinding sel. Ada beberapa organisme yang struktur selnya tidak jelas, tetapi terdiri atas protoplasma. Berdasarkan jumlah sel yang menyusunnya, tubuh makhluk hidup ada yang tersusun atas satu sel (uniseluler) dan banyak sel (multiseluler). Pada sel tumbuhan, di sebelah luar membran sel terdapat dinding sel yang relatif tebal.


1.2  Tujuan Pratikum
Adapun tujuan pratikum ini yaitu:
Ø  Mahasiswa mampu memahami bagian-bagian mikroskop cahaya dan fungsi dari bagian-bagiannya.
Ø  Mahasiswa mampu menggunakan mikroskop cahaya dengan cara yang benar.
Ø  Mahasiswa mampu menjelaskan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
Ø  Mahasiswa mampu menyebutkan bagian-bagian sel hewan dan sel tumbuhan.
Ø  Mahasiswa mampu menunjukkan perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723) yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak. Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang (Purba, 1999).
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar,yang disebut gagang putar (Volk, 1984).
Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti, sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu setelah tumbuh dan berdeferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi epidermis berfungsi untuk melindungi sel-sel sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan makanan, ada yang berfungsi menjadi tempat persediaan makanan dan lain-lain (Yekti, 1994).

Ada tiga keistimewaan yang khas pada sel tumbuhan : dinding sel dengan selulosa, vakuola (yang memberi tekanan dan memperbesar volume serta luas permukaan meskipun dengan protoplasma sedikit), dan plastida, khususnya kloroplas. Vakuola dapat ditemui pada anggota kelima dunia, namun vakuola besar di pusat sel ada pada hampir semua sel tumbuhan, cendawan, dan beberapa protista. Kloroplas hanya terdapat pada tumbuhan dan beberapa protista (bergantung pada golongannya) (Suwasono, 1987).
Sel sendiri sebagai dasar menyusun suatu organisme yang terdiri dari inti (nukleus) yang terbungkus oleh membran atau struktur serupa tanpa membran. Tidak ada kehidupan dalam satuan yang lebih kecil dari pada sel. Sel terbentuk hanya dengan pembelahan sel-sel sebelumnya. Sel dicirikan oleh adanya molekul makro khusus, seperti pati dan selulosa, yang terjadi dari ratusan sampai ribuan gula atau molekul lain selain itu sel juga dapat dicirikan oleh adanya molekul makro seperti protein dan asam nukleat baik DNA atau RNA yang tersusun sebagai rantai yang terdiri dari ratusan sampai ribuan molekul. Pada tumbuhan istilah sel meliputi protoplasma dan dinding sel yang ada sedangkan pada organisme multi sel yang ada membentuk struktur kompleks yaitu jaringan dan organ. Sel pada organisme multi sel tidak sama satu dengan lainnya tetapi masing-masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Pada awalnya struktur dinding sel yang ada pada tumbuhan dianggap sebagai sel mati hasil ekskresi zat hidup dalam sel akan tetapi baru-baru ini makin banyak ditemui bukti bahwa ada satuan organik yang ada diantara protoplasma dan dinding, khususnya pada sel muda (Kamajaya, 1996).
Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, plastida, kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti, mikrofilamen, dan dinding sel (Anshory, 1984).
Sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Ada yang berbentuk peluru, prisma, dan memanjang seperti rambut atau seperti ular. Sel tumbuhan mempunyai dua bagian pokok yang berbeda dari hewan yaitu vakuola, plastida dan dinding sel. Vakuola dan plastida merupakan bagian hidup dari sel tumbuhan dan disebut protoplas. Sedangkan dinding sel yang berfungsi untuk melindungi isi sel atau lumen yang ada di protoplasma disebut bagian sel yang mati. Hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang tergolong sel mati karena hanya memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang antar selnya kosong. Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara satu dan lainnya (Pramesti, 2000).
Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, plastida, kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti, mikrofilamen, dan dinding sel (Suwasono, 1987)



BAB III
METODE DAN CARA KERJA

3.1 Waktu dan Tempat
Waktu              : Kamis, 27 Oktober 2011
                          Jam 07.15 s.d 09.15 WIB
Tempat             : Laboratorium Biologi IAIN Raden Intan Lampung

3.2 Alat dan Bahan


Alat      :
-         Mikroskop Cahaya
-         Kaca Objek (Objek Glass)
-         Kaca Penutup ( Cover Glass)
-         Pipet Tetes
-         Pinset
-         Silet
-         Jarum
-         Kertas Isap
-         Tusuk Gigi Tumpul
-         Gelas Piala


Bahan   :
-         Gabus Batang Singkong
-         Bawang Merah
-         Epitel Rongga Mulut
-         Metylen Blue
-         Air (Aquadest)



3.3 Cara Kerja
v  Mikoroskop
-         Sebelum memasang preparat, mengatur cahaya terlebih dahulu dengan mengatur kedudukannya pada alat cermin. Cermin mempunyai permukaan cekung dan datar serta kita bisa memutarnya kesegala arah.
-         Setelah mendapat cahaya, terlebih dahulu mengatur lensa objektif dengan pembesaran 10X. Kedudukan lensa objektif harus agak lebih tinggi agar tidak menyentuh preparat pada waktu memasangnya.
-         Kemudian meletakkan preparat pada meja preparat dan mengaturnya sehingga letak preparat tepat di bawah lensa objektif atau di atas lubang cahaya diafragma.
-         Menurunkan lensa objektif dengan pembesaran 10x secara hati-hati dan perlahan. Dengan memutar makrometer ke muka (arah jarum jam) kemudian memutar makrometer kearah belakang dan lensa objektif akan naik. Kemudian mata melihat ke lensa okuler sampai mata melihat bayangan dari preparat.
-         Kemudian memeriksa baik-baik keadaan mikroskop setelah memakainya. Seperti, ada kotoran yang tertinggal pada lensa atau meja preparat, dst.
-         Terakhir, menurunkan kondesor dan lensa objektif kembali pada mikroskop sesaat sebelum menyimpan pada tempatnya.

  •   Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Mengamati sel mati pada tumbuhan:
-         Memotong bagian gabus batang singkong secara melintang dengan silet setipis mungkin.
-         Setelah mendapatkan bagian yang tipis kemudian mengambilnya dengan pinset lalu letakkan pada kaca objek.
-         Kemudian menetesinya dengan air atau aquadest menggunakkan pipet sebanyak 1 atau 2 tetes.
-         Lalu menutupnya dengan kaca penutup.
-         Waktu menutup mengusahakan jangan sampai timbul gelembung udara agar tidak mengganggu pengamatan.
-         Mengamati preparat tersebut di bawah mikroskop dengan pembesaran 10x
-         Menggambar hasil pengamatan pada tempat tersedia dan memberikan keterangan bagian-bagiannya.

Mengamati sel hidup pada tumbuhan:
-         Mengambil satu bagian siung bawang merah yang utuh.
-         Memegang bagian siung bawang yang utuh tersebut dengan permukaan yang cekung menghadap kepadamu.
-         Memotong siung itu sama rata pada bagian tengah, mengusahakan jangan sampai terputus.
-         Mematahkan menjadi 2 bagian sehingga pada pada pinggir patahan terlihat selaput epidermis yang tipis.
-         Dengan menggunakan pinset, menjepit pada bagian yang berselapu tipis lepaskan dari siungnya.
-         meletakkan selaput tipis epidermis itu di atas kaca objek dan menetesinya dengan aquadest, kemudian menutup dengan kaca penutup.
-         Mengamati preparat tersebut di bawah mikroskop dengan pembesaran 10x.
-         Menggambar hasil pengamatan pada tempat tersedia.

Mengamati sel epitel rongga mulut
-         Menorehkan secara perlahan bagian dalam pipi kita dari dalam rongga mulut dengan menggunakan ujung tumpul tusuk gigi hingga diperoleh lapisan lendirnya.
-         Meneteskan sedikit air dengan pipet tetes di atas kaca objek, lalu menyebarkan lender pada ujung tusuk gigi dan aduk dengan tetesan air tadi agar sel-sel tidak mengelompok.
-         Menutup dengan kaca penutup agar tidak terbentk gelembung udara di bawah cover glass.
-         Isap air yang berlebihan dengan kertas isap melalui tepi cover glass.
-         Meneteskan metylen blue dengan hati-hati pada pinggir cover glass dan menempelkan kertas isap pada pinggir cover glass yang berlawanan agar metylen blue cepat merata.
-         Meletakkan preparat tersebut di atas meja preparat pada mikroskop, mengamati secara bertahap dengan perbesaran 10x.
-         Menggambar hasil pengamatan pada lembar kerja yang telah disediakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Setelah melaksanakan pengamatan mikroskop, sel mati dan sel hidup pada tumbuhan, serta sel epitel rongga mulut pada hewan. Di dapat hasil pengamatannya yaitu sebagai berikut.
MIKROSKOP
1.      Tabung Lensa
2.      Lensa Objektif
3.      Kaca Preparat
4.      Diafragma
5.      Lensa Okuler
6.      Pengatur Makro
7.      Pengatur Mikro
8.      Badan Mikroskop
9.      Meja Preparat
10.  Cermin Cekung dan Cembung
11.  Kaca Mikroskop



SEL GABUS BATANG SINGKONG

SEL BAWANG MERAH
SEL EPITEL RONGGA MULUT




4.2 Pembahasan

Antony Van Leuwenhoek orang yang pertama kali menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hans dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri.
Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.
Kebanyakkan mikroskop laboratorium dilengkapi dengan tiga lensa objektif : lensa 16 mm, berkekuatan rendah (10 X); lensa 4 mm, berkekuatan kering tinggi (40-45X); dan lensa celup minyak 1,8 mm (97-100X). Objektif celup minyak memberikan perbesaran tertinggi dari ketiganya. Lensa okuler terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan mata. Lensa okuler biasanya mempunyai perbesaran: 5X, 10X, 12,5X dan 15X. Lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata.

Macam-macam mikroskop, yaitu :
a. Mikroskop Cahaya
Merupakan mikroskop yang mempunyai bagian – bagian yang terdiri dari alat-alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat yang transparan. Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah mikroskop ultraviolet, karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat oleh mata manusia maka bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya. Mikroskop ini menggunakan lensa kuarsa.
Bagian-bagian dari mikroskop cahaya:
1. lensa okuler
2. lensa objektif
3. lensa objektif yang lain
4. pengatur fokus secara kasar
5. pengatur fokus secara halus
6. papan letak objek/sampel/preparat yang dilihat
7. sumber cahaya
8. kondensor cahaya
9. penjepit sampel
Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama “Compound light microscope” adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor.
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.

b. Mikroskop Pendar
Mikroskop ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen dalam jaringan.
c. Mikroskop Medan Gelap
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya pisah mikroskop majemuk.
d. Mikroskop Fasekontras
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alaminya, tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja objeknya dan pada lensa objektifnya terpasang perlengkapan fase kontras.
e. Mikroskop Elektron
Banyak komponen sel seperti mitokondria, ribosom dan retikulum endoplasma yang begitu kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan mikroskop biasa. Mereka hanya bisa melihat dengan mikroskop elektron (Kamajaya, 1996).

d. Mikroskop Elektron Pemayaran
Mikroskop ini menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya ditransmisikan secara serempak ke seluruh medan elektron difokuskan sebagai titik yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada spesimen (Winatasasmita, 1986).

Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sel sangat kecil sehingga untuk melihatnya harus menggunakan alat yang disebut mikroskop.
Struktur sel terdiri atas protoplasma dan membran sel atau dinding sel merupakan bagian terluar sel yang membatasi protoplas dengan lingkungannya. Protoplas berisi cairan kental yang disebut protoplasma. Di dalam protoplasma ditemukan beragam organel.
Berdasarkan letaknya, protoplasma dibedakan atas sitoplasma dan nukleoplasma. Sitoplasma adalah protoplasma yang terdapat di antara inti sel (nukleus) dengan membran sel, sedangkan nukleoplasma adalah protoplasma yang terdapat di dalam nukleus.
Macam-macam sel berdasarkan keaadaan inti ada 2 macam, yaitu;
-         Sel prokaryotik, sel yang intinya tidak memiliki membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru.
-         Sel eukaryotik, sel yang intinya memiliki membran inti. Yang termasuk kelompok ini adalah makhluk hidup.

a.       Membran Sel
Membran sel atau membran plasma merupakan bagian terluar dari sel yang bertindak sebagai pembatas antara isi sel dengan lingkungan luarnya. Adapun fungsi membran plasma;
-         Mengontrol atau mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungannya.
-         Menjadi tempat reaksi, seperti fotosintesis dan respirasi.
-         Sebagai reseptor atau penerima rangsang
-         Sebagai pelindung sel
-         Mengontrol zat-zat yang akan masuk atau keluar meninggalkan sitoplasma.
b.      Dinding Sel
Merupakan membran tipis yang tersusun atas serat-serat selulosa yang amat kuat daya renggangannya. Serat selulosa termasuk senyawa polisakarida kompleks yang terdiri atas hemiselulosa dan pektin.
Memiliki fungsi yaitu sebagai pelindung dan penguat bagian sel di dalamnya.
c.       Sitoplasma
Sitoplasma adalah protoplasma yang mengisi ruangan di antara membran dengan nukleus. Bagian tersebut berguna sebagai sumber bahan kimia yang vital dan menjadi tempat berlangsungnya metabolisme tertentu.
d.      Organel
Untuk melaksanakan fungsi hidup, sel dilengkapi dengan berbagai organel, seperti nukleus, mitokondria, ribosom, lisosom, plastida, retikulum endoplasma, badan golgi, dan badan mikro.
-         Nukleus
Merupakan organel yang sangat vital bagi kehidupan karena berperan mengendalikan seluruh kegiatan sel. Peran vital tersebut dimungkinkan karena nukleus mengandung informasi sifat keturunan yang berupa ADN (asam dioksiribonukleat).
-         Retikulum Endoplasma
Adalah sistem membran kompleks yang tersusun secara tidak beraturan di dalam plasma sel eukariotik. Retikulum endoplasma bertindak sebagai saluran dalam sitoplasma yang berhubungan dengan nukleus.
-         Ribosom
Berfungsi sebagai tempat mensintesis protein dari asam amino. Pelaksana sintesis tersebut adalah ARN.
-         Sentriol
Di dekat nukleus tampak sepasang benda mikro berbentuk tabung. Sepasang benda tersebut disebut sentriol. Sentriol berfungsi sebagai kontrol pergerakan atau tonjolan sel, pembentukan sitoskelet, dan orientasi pembelahan sel. Organel tersebut hanya dimiliki oleh hewan dan protista.
-         Badan Golgi
Merupakan komponen berukuran cukup besar dengan bentuk kantong pipih.
Adapun fungsinya;
a.       Mengangkut dan mengubah secara kimia materi-materi yang terdapat didalamnya.
b.      Menghasilkan lender, lilin, getah, dan sekresi yang bersifat lengket.
c.       Kadang-kadang untuk transport lemak.
d.      Sekresi protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak.
e.       Membentuk lisosom.
f.        Membentuik enzim pencernaan yang belum aktif. (Zimogen dan Koenzim).
-         Lisosom
Adalah organel berbentuk gelembung  yang mengandung berbagai macam enzim. Fungsi lisosom adalah berperan dalam penguraian molekul-molekul secara endositosis, eksositosis, autofagi, dan autolisis.
-         Mitokondria
Adalah tempat berlangsungnya respirasi aerobik.
-         Plastida
Merupakan organel yang mempunyai organel ganda.
-         Vakuola
Adalah rongga atau kantong berisi cairan yang dikelilingi oleh selapis membran. Adapun fungsinya;
a.       Memasukkan air melalui tonoplas untuk membangun turgor (ketegangan) sel.
b.      Mengandung pigmen antosian.
c.       Kadang-kadang vakuola tumbuhan megandung enzim hidrolitik yang dapat bertindak sebagai lisosom saat sel masih hidup.
d.      Menjadi tempat penimbunan sisa-sisa metabolism.
e.       Tempat penyimpanan cadangan makanan bagi sitoplasma, seperti sukrosa dan garam mineral terlarut.
-         Badan Mikro
Merupakan organel kecil yang terlindung oleh selapis membran.
-         Skeleton
Adalah rangka sel yang terdapat di antara nukleus dengan membran sel eukariot.
-         Silia dan flagel
Pada permukaan sel terkadang dijumpai silia atau flagel, yaitu struktur menonjol seperti rambut  ng berfungsi sebagai alat gerak.

1 komentar: