ARTIKEL ILMIAH FISIKA STATISTIK
Pendidikan Fisika IAIN Lampung
KONSEP RUANG FASA
(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Fisika Statistik)
PRIZAS NUGROHO
1111090047
Diterbitkan Oleh:
PENDIDIKAN FISIKA IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
fisika.iainlampung@gmail.com/ fisikaiainlampung.blogspot.com
ARTIKEL
ILMIAH FISIKA IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
(Artikel yang mencakup materi
Konsep Ruang Fasa, Pendidikan Fisika)
Editor:
Nama
Kelompok II: 1. Diki Yuseko 1111090001
2. Febi Dwi Nurhasanah 1111090011
3. Gretta Aprilia Cyntia Dewi 1111090016
4.
Helda Silvia 1111090039
5.
Novvia Mega Puspita 1111090013
6.
Prizas Nugroho 1111090047
7.
Rilo Sigit Pamungkas 1111090034
8.
Titik Rahayu 1111090029
Jurusan :
Pendidikan Fisika
Semester/Kelas :
V/A
Dosen Pembimbing :
Widya Wati M.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
Kajian atau pembahasan
ruang fasa sangat di perlukan hal ini di karenakan definisi dari ruang fasa ini
merupakan suatu ruang dimana semua kemungkinan keadaan dari semua sistem
direpresentasikan, dengan tiap kemungkinana keadaan dari sistem dihubungkan
pada satu titik tertentu dalam ruang fasa. Ruang fasa terdiri dari semua
kemungkinan nilai posisi dan momentum. Saat sebuah partikel bergerak dalam
ruang tiga dimensi (x, y, z) dan memiliki momentum pada ketiga arah tersebut
(px, py, pz), keadaan partikel tersebut setiap saat secara lengkap
dispesifikasikan dengan enam koordinat yaitu (x, y, z, px, py, pz). Ruang di
mana partikel dispesifikasikan dengan enam koordinat tersebut disebut sebagai
ruang enam dimensi atau ruang Г (gamma). Dalam bahasan energi keadaan (state
energy) dan energi tingkat (level energy) merupakan kajian dari energi
dimana dalam bahasan ruang fasa ini salah satunya penerapannya dalam kajian
energi secara rumusan energi setiap partikel adalah bentuk hubungan energi
kinetik terkait dengan momentumnya. Atas dasar itulah di dalam jurnal ini kami
mencoba membahas mengenai konsep ruang fasa.
Adapun tujuan dari
penulisan artikel ini antara lain diharapkan mahasiswa dapat:
1. Memahami apa itu ruang
fasa, bagaimana cara mencari volume ruang fasa, dan menentukan kerapatan
keadaan dalam ruang fasa.
2. Melakukan transformasi
kerapatan keadaan dari variabel momentum ke variabel energi.
BAB II
PEMBAHASAN
Kumpulan benda – benda
yang dapat diperlakukan dengan metode fisika statistic biasanya disusun dari
sejumlah komponen bebas. Pada banyak kasus komponen – komponen tersebut akan
menjadi partikel tunggal misalnya elektron, atau photon atau dalam kasus gas,
atom- atom tunggal atau molekul – molekul. Meskipun, pada beberapa kasus,
komponen – komponen kemungkinan menjadi sistem kompleks, seperti yang akan
terlihat, sistem kompleks berguna untuk aplikasi – aplikasi tertentu ….
Dari pendeskripsian di
atas, maka dapat dikatakan bahwa komponen – komponen tunggal dari besaran-
besaran fisika akan dianggap sebagai sistem. Besaran – besaran
fisis yang dibicarakan akan dianggap sebagai sebuah assemble dari sistem-
sistem tersebut.
Keadaan sebuah assemble
didefinisikan oleh penentuan posisi dan salah satu dari momentum atau kecepatan
setiap komponen sistem. Posisi dan momentum ditentukan dalam koordinat
kartesian dengan mengambil posisi (x, y, z) dalam ruang Euclidean dan
bersamaan dengan komponen momentum (px, py, pz
). Keadaan sistem kemudian lebih tepatnya didefinisikan dengan enam
koordinat yaitu x, y, z, px, py, pz.
dan pemisalan yang tepat untuk sistem yang bergerak dalam enam dimensi
ruang disebut ruang fase atau disimbolkan dengan Г – ruang gamma. Ruang
fasa merupakan suatu ruang yang mengandung posisi dan momentum. Ruang fasa
dibentuk oleh ruang spasial dan ruang momentum atau ruang spasial dan ruang
kecepatan.
2.1 Ruang Fasa Enam Dimensi
Saat sebuah partikel bergerak dalam ruang tiga dimensi (x, y, z) dan memiliki momentum pada ketiga
arah tersebut (px , py , pz ), keadaan partikel tersebut setiap saat secara lengkap dispesifikasikan
dengan enam
koordinat yaitu (x, y, z, px, py , pz ). Ruang di mana partikel dispesifikasikan dengan
enam koordinat tersebut disebut sebagai ruang enam dimensi atau ruang
Γ.
Soal
1. Bila
elemen volume ruang koordinat tiga dimensi adalah dxdydz, ten- tukanlah elemen volume ruang
fasa enam dimensi Γ.
Jawab 1. Ruang Γ memiliki
koordinat x, y,
z, px, py , pz untuk tiap-tiap partikel. Dengan
demikian
elemen volumenya adalah
dΓ = (dV )(dVp ) = (dx, dy, dz)(dpx , dpy , dpz ) = dxdydzdpx dpy dpz . (2.1) Kaitan antara gj dan dΓ adalah
dΓ
|
gj ≡ h3 ,
(2.2)
di mana h adalah
konstanta Planck,
h = 6.626 × 10-34m2kgs-1
Bila fungsi yang akan
diinteralkan, dalam hal ini adalah
1
|
eα+βǫj + c , c = −1, 0, 1,
tidak bergantung pada koordinat spasial
(x,
y, z) maka
dΓ dapat dituliskan menjadi
dΓ = V dpx dpy dpz
yang artinya
telah dilakukan
integrasi terhadap elemen volume spasial. Demikian pula bila suku tersebut tidak mengandung koordinat momentum (px , py , pz )
maka dapat dituliskan menjadi
dΓ = Vp dxdydz
yang artinya telah dilakukan integrasi terhadap elemen volume momentum.
2.2. Integral volume ruang momentum
Elemen ruang
momentum dpxdpy dpz dapat pula dituliskan sebagai
dVp = dpxdpy dpz = 4πp2 dp
apabila sifat momentumnya dianggap
isotropik, homogen ke semua arah.
Soal
2. Turunkan dVp =4πp2 dp.
Jawab 2.
Dengan
mengambil
analogi seperti transformasi dari
ruang
spasial dengan
sistem koordinat kartesian ke sistem koordinat bola, maka dapat dit- uliskan bahwa
dVp = dpx dpy dpz = (dp)(pdθ)(p sin θ)dϕ.
Apabila momentum p bersifat isotropik, maka dapat dilakukan integral terhadap variabel
dθ dan dϕ sehingga dapat diperoleh
dVp
= Zπ sinθ dθ0 2π dϕ P2dp= 4πP2dp
dengan demikian dapat dituliskan bahwa
dΓ = 4πV p2 dp.
2.3 Integral volume ruang laju
Hubungan antara momentum dan la ju adalah
p = mv ⇒ dp = mdv
sehingga dapat diperoleh
dΓ = 4πV m3 v2 dv.
2.4 Integral volume ruang energi
Energi setiap partikel dalam bentuk energi kinetik terkait dengan momentumnya adalah
melalui hubungan
|
p2
ǫ =
2m
sehingga dapat dituliskan bahwa
|
. m
2.5 Integral volume ruang frekuensi
Khusus untuk partikel yang merupakan foton, maka energinya
dirumuskan sebagai
ǫ = hν sehingga dǫ = hdν.
Perlu diingat bahwa foton tidak memiliki massa sehingga momentumnya adalah
p = hν/c.
2.6 Integral volume ruang panjang gelombang
Selain dalam ruang frekuensi, untuk partikel yang merupakan foton, dapat pula
dΓ dinyatakan dalam
ruang
panjang gelombang λ, dengan hubungan
λ = ν ⇒ dλ = −cν2dν |
.
BAB III
KESIMPULAN
Keadaan sistem
didefinisikan dengan enam koordinat yaitu x, y, z, px, py,
pz. dan pemisalan yang tepat untuk sistem yang
bergerak dalam enam dimensi ruang disebut ruang fase atau disimbolkan dengan Г
– ruang gamma. Ruang fasa merupakan suatu ruang yang mengandung posisi dan
momentum. Ruang fasa dibentuk oleh ruang spasial dan ruang momentum atau ruang
spasial dan ruang kecepatan. Kita perlu memahami ruang fasa karena sebenarnya
keadaan sistem statistik yang akan kita bahas adalah keadaan sistem tersebut
didalam ruang fasa.
DAFTAR PUSTAKA
Sparisoma Viridi dan Siti Nurul Khotimah, ”Catatan Kuliah Fisika Statis- tik”, Semester II Tahun 2009/2010, Mei, 24-25 (2010)
A. J. Pointon, ”An Introduction to Statistical Physics for Students”, Long-
mans, First Print, 51-55 (1967)